Home

March 16, 2015

LA CERAMIQUE CHINOISE















BUKU " LA CERAMIQUE CHINOISE "
Karya Ernest Grandidier
Edisi pertama terbitan Firmin - Didot Et Cie, 1894, Paris, Prancis.
2 buku dalam 1 bundel khusus ukuran 33,8 x 26 cm, tebal 5 cm.
Original / special cover.
Buku pertama berisi text dalam bahasa Prancis 234 halaman.
Buku ke-dua berisi 42 lembar plat photogravure oleh Dujardin untuk 124 gambar benda keramik eksport Cina terbaik.
Semua halaman dan gambar komplit, ada toning dan tulang buku / spine yang lepas.
Kondisi relatif masih baik, terutama gambar photogravure-nya yang semuanya dilindungi kertas lapisan khusus.

Buku ini lumayan spesial karena dibundel khusus dengan lambang kota Paris dan tulisan Repubrik Prancis dengan slogan kenegaraannya, mungkin buku ini ada hubungannya dengan badan atau lembaga pemerintahan Prancis. Siapa Brunot Jeanne ?,,,kami belum tahu.

Heliogravure atau photogravure adalah tehnik cetak kuno yang sekeluarga dengan etsa atau etching engraving. Sama - sama menggunakan plat logam tembaga datar dan reaksi kimia, hanya saja pada heliogravure image berasal dari proses rekam photo, bukan manual goresan tangan.
Hal yang sama seperti cetak manual lainnya, didalam struktur pembentuk imagenya tidak ada titik dot atau pixel seperti hasil cetak era industri modern / offset print. Sekeliling imagenya juga ada ' jegog' got kertas yang terbentuk dari tekanan plat logam ketika mencetak.

Hasil cetak heliogravure sangat baik, susunan (range) warna dari hitam ke putihnya sangat kaya, sangat mirip dengan foto hitam putih, hanya bukan dicetak diatas kertas foto, tapi diatas kertas tebal khusus. Tehnik yang juga banyak digunakan oleh seniman pelukis dan fotografer untuk karya mereka, karya fotografi terbaik banyak di cetak dengan teknik heliogravure ini.
Karena proses pembuatannya yang rumit, tidak banyak buku yang dicetak dengan tehnik ini, setelah diketemukannya tehnik yang lebih praktis dan ekonomis dalam dunia percetakan, tehnik heliogravure ( orang Prancis tidak mau menyebutnya photogravure ) menjadi dilupakan, produksi cetak komersial terakhir dengan heliogravure terjadi sekitar 80 tahun lalu, bahkan sekarang baru saja diyakini bahwa orang / seniman yang masih menguasai tehnik ini dalam arti sebenarnya ( bukan teori ) mungkin hanya tinggal hitungan jari.

Di Eropa dan Amerika ada profesional yang dapat merestorasi cover dan 'binding' buku tua menjadi ''sehat'' kembali dengan material dan cara seperti jaman dulu, hal yang lumrah terjadi.
Di Indonesia lumayan susah atau hampir tidak ada profesional yang seperti itu, berkendala bukan hanya masalah tehniknya saja, tapi lebih ke masalah material dan faktor 'kepercayaan'.

Buku lumayan langka yang menarik dimiliki oleh kolektor keramik dan pen-cinta karya cetak masa lampau.
Price on request