Home

March 27, 2017

KONINKLIJKE PAKETVAART MAATSCHAPPIJ / KPM DRINKING GLASSES













12 GELAS K.P.M
Gelas beling dengan etsa tulisan
1920 - 1950an, buatan Belanda
# 4 buah diameter 6,2 cm, tinggi 10 cm
# 4 buah diameter 5,5 cm, tinggi 13,6 cm
# 4 buah diameter 5,7 cm, tinggi 15,5 cm
Benda terpakai yang relatif masih baik dan utuh. Dinding gelas mayoritas masih bening, hanya sedikit-sedikit yang sudah buram oleh residu air.

K.P.M dibentuk oleh Stoomvaart Maatschappij Nederland / S.M.N dan Rotterdamsche Lloyd / R.L pada 1888 dan mulai resmi beroperasi pada 1 Januari 1891 dengan 29 kapal uap.

Menjadi penghubung seluruh wilayah jajahan kolonial Belanda, juga melayari sampai pelabuhan di Singapura, Penang, Hongkong, Manila, Saigon hingga  pelabuhan-pelabuhan yang ada di Australia dan Afrika.
Pada masa itu sebelum adanya penerbangan komersial, K,P.M adalah alat transportasi antar pulau dan negara termewah yang bisa didapatkan.

Mempunyai ikatan yang kuat dengan pemerintahan Ned. Indie, K.P.M terlibat secara aktif dalam perang Asia Pasifik. Dipergunakan dari mengangkut prajurit, perbekalan dan amunisi hingga menjadi kapal yang berfungsi sebagai rumah sakit tentara Sekutu.

Setelah era kemerdekaan, maskapai ini tetap beroperasi tetapi menghadapi konflik nasionalisme dengan pemerintah Indonesia, K.P.M menolak mengibarkan bendera Merah Putih kecuali bendera Belanda pada kapal-kapalnya.
Selain itu persaingan ketat dengan maskapai pelayaran  milik Indonesia, Pelni ( yang dibentuk pada 1952 ) dan tekanan nasionalisasi perusahaan asing oleh pemerintah, akhirnya K.P.M dibubarkan di Indonesia pada 1957.
Setelah memindahkan kantor pusatnya dari Batavia / Djakarta ke Singapur, K.P.M melanjutkan bisnisnya hingga 1 januari 1967 sebelum resmi ditutup.

Sekarang yang tersisa dari kejaya-an K.P.M hanya bekas kantor pusatnya di daerah Gambir, dibawah naungan Kementrian Perhubungan, juga beberapa benda 'antik' dengan inisial K.P.M dan sebuah nama yang lafal panjangnya tidak pernah fasih diucapkan oleh lidah saya, kurang makan keju nampaknya,,, 
# Sumber dari Wikipedia dan lain-lain,,,

12 gelas ini ;
Rp 850.000,- / IDR

March 26, 2017

KONINKLIJKE PAKETVAART MAATSCHAPPIJ / KPM POSTCARD


















8 BUAH POSTCARD K.P.M.
Photogravure print
Divided back
Belum terpakai / Unused
Dari N. V. Koninklijke Paketvaart-Maatschappij, 1920 - 1940an
Ukuran sekitar 9 cm x 14 cm
Ada noda sedikit-sedikit, relatif masih baik

Kartu pos yang menggambarkan pelosok-pelosok Nusantara yang mungkin bisa dikunjungi dngan menggunakan kapal-kapal milik K.P.M.
Terdiri dari foto Keraton Yogyakarta, sungai Kalimas Surabaya, kota Ternate dibawah kaki gunung Gamalama, sungai Musi di Palembang, alam di Kupang Timor, jembatan di sungai Ogan Sumsel serta ladang pertanian di Bali dan Jawa.

K.P.M dibentuk oleh Stoomvaart Maatschappij Nederland / S.M.N dan Rotterdamsche Lloyd / R.L pada 1888 dan mulai resmi beroperasi pada 1 Januari 1891 dengan 29 kapal uap.

Menjadi penghubung seluruh wilayah jajahan kolonial Belanda, juga melayari sampai pelabuhan di Singapura, Penang, Hongkong, Manila, Saigon hingga  pelabuhan-pelabuhan yang ada di Australia dan Afrika.
Pada masa itu sebelum adanya penerbangan komersial, K,P.M adalah alat transportasi antar pulau dan negara termewah yang bisa didapatkan.

Mempunyai ikatan yang kuat dengan pemerintahan Ned. Indie, K.P.M terlibat secara aktif dalam perang Asia Pasifik. Dipergunakan dari mengangkut prajurit, perbekalan dan amunisi hingga menjadi kapal yang berfungsi sebagai rumah sakit tentara Sekutu.

Setelah era kemerdekaan, maskapai ini tetap beroperasi tetapi menghadapi konflik nasionalisme dengan pemerintah Indonesia, K.P.M menolak mengibarkan bendera Merah Putih kecuali bendera Belanda pada kapal-kapalnya.
Selain itu persaingan ketat dengan maskapai pelayaran  milik Indonesia, Pelni ( yang dibentuk pada 1952 ) dan tekanan nasionalisasi perusahaan asing oleh pemerintah, akhirnya K.P.M dibubarkan di Indonesia pada 1957.
Setelah memindahkan kantor pusatnya dari Batavia / Djakarta ke Singapur, K.P.M melanjutkan bisnisnya hingga 1 januari 1967 sebelum resmi ditutup.

Sekarang yang tersisa dari kejaya-an K.P.M hanya bekas kantor pusatnya di daerah Gambir, dibawah naungan Kementrian Perhubungan, juga beberapa benda 'antik' dengan inisial K.P.M dan sebuah nama yang lafal panjangnya tidak pernah fasih diucapkan oleh lidah saya, kurang makan keju nampaknya,,
# Sumber dari Wikipedia dan lain-lain,,,

8 P.C
Rp 950.000 ,- / IDR

March 25, 2017

JAPANESE FLAMBE BONSAI POT












POT BONSAI JEPANG
Keramik stoneware glasir hijau 'flambe'
1920 - 1940, Jepang
Diameter 27,5 cm, tinggi 4,9 cm
Benda terpakai yang masih baik dan utuh

Seni Bonsai adalah menyangkut masalah filosofi, kesabaran, tehnik dan terutama estetikanya itu sendiri. Estetika tidak hanya melulu di tanaman sebagai objek utamanya, pot sebagai 'rumah' menempati posisi penting dalam hal ini.

Pot Bonsai selain indah juga biasanya berkarakter, kadang sangat presisi, kadang 'berantakan' merefleksikan alam ( atau wajah pacar mu ).
Hampir semua pot Bonsai yang baik mempunyai penampilan menyesuaikan si tanaman sebagai 'tuan rumahnya', Pemilihan yang diputuskan oleh banyak faktor seperti ukuran, bentuk, warna, tingkat penyerapan dinding pot, sampai besar kecilnya + posisi lubang drainase.

Keramik hijau ini memenuhi syarat keindahan, selain itu mempunyai glasir dan kualitas bahan yang sangat baik, sedikit diatas rata-rata untuk keramik pot Jepang umumnya.

Zold - Batam

March 24, 2017

DIPLOMA MODE VAKSCHOOL BATAVIA







IJAZAH SEKOLAH MENJAHIT / FASHION
Offset print diatas kertas karton
Keluaran sekolah fashion POEY
1951, Batavia, Indonesia
Ukuran kertas 42,5 cm x 48 cm. Ukuran gambar 32 x 38 cm
Benda terpakai yang ada noda, bekas lipatan, lecet dan sobek sedikit-sedikit

Ijazah / diploma yang berbentuk dan berukuran mirip seperti poster, agar dapat dipajang / dipamerkan di toko / ruang praktek oleh lulusannya. Memberikan prestise sipemilik sekaligus promosi lembaga sekolahnya. Sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui.

Sekolah POEY ini menyatakan mereka berafiliasi dengan Mode Academie Prof. H. Cuppens Geurs, sebuah akademi yang berhubungan dengan fashion seperti merancang dan menjahit pakaian, yang sudah ada sejak 1928 di negeri Holland.

Pada masa awal kemerdekaan, sisa pengaruh kolonial masih terasa kuat, tidak seketika berubah total, butuh waktu proses transisi.
Terlihat pada ijazah masih menggunakan bahasa dan staf orang Belanda ( pemilik lembaga kemungkinan Cina Peranakan ), segel masih dalam mata uang Gulden dan perubahan nama Batavia ke Djakarta terjadi dalam lembar kertas ini.

Benda seperti ini adalah unik, bisa dikatakan langka, karena selain medianya yang rentan dari kerusakan juga sifat per'untuk'kannya yang lebih terbatas. Hal berbeda dengan cetakan yang bersifat komersial, karena untuk kalangan umum / publik luas, dalam segi kuantitas tentu cenderung lebih massal / banyak.

1 kertas ijazah jelek ini :
Rp 400.000 ,- IDR