Tempat lilin kolonial 7 cabang motif sulur.
1910 - 1940, Belanda.
Tinggi 59 cm x 71 cm x 18 cm. Berat sekitar 5 kg.
Hampir semua gilding telah hilang, yang tersisa hanya sekitar 5 %.
Utuh,tidak ada bagian yang patah / hilang.
Tempat lilin ini identik sebagai tempat lilin altar gereja karena dulunya sering ditemui didalam gereja - gereja tua kolonial dengan jumlah berpasangan, tempat lilin yang mempunyai desain dan keistemewaan tersendiri, berbeda makna dengan tempat lilin umumnya.
Walaupun tempat lilin ini telah kehilangan sebagian besar lapisan warna kuning emasnya tetapi meninggalkan patina logam kuningan yang indah. Warna patina seperti ini di dihasilkan dari proses udara dan pemakaian selama berpuluh-puluh tahun, juga karena komposisi percampuran logam kuningan jaman dulu yang berbeda dengan sekarang, mungkin kadar prosentase tembaganya. Kadang-kadang karena masalah perbedaan selera, patina logam seperti ini sering dibersihkan dengan cara dibraso dan dicompone supaya terlihat bersih kuning berkilau, hal yang bisa membuat kolektor antik serius kehilangan selera. Patina pada benda tidak hanya soal estetika, tapi juga identitas dan karakter benda itu sendiri, seperti sidik jari dan garis kerutan kening pada diri kita.
Tempat lilin seperti ini telah ada reproduksinya, baik karena pesanan dari instuisi tertentu atau kebutuhan komersil, letak perbedaannya hanyalah pada komposisi kuningan, patina dan bentuk drat sekrup pengikat...
Zold-Bandung