Home

February 28, 2014

JAPANESE LUSTERWARE M NITISEMITO








TEMPAT SUSU / CREAMER M NITISEMITO
Keramik lusterware dengan transfer print enamel diatas glasir
1920 - 1940, Kutani, Jepang untuk promosi rokok Bal Tiga, Kudus, Indonesia
11 cm x 8,5 cm, tinggi 8,5 cm
Kondisi masih baik dan utuh


Keramik yang permukaannya memancarkan sinar emas keperakan ini ( lusterware ) adalah salah satu tipe dari banyak jenis keramik Kutani Jepang yang di pesan oleh bapak Nitisemito sebagai bagian dari kampanye promosi rokok kretek Bal Tiga miliknya. Hebatnya bisnis orang dulu, bisa special order ke manca negara untuk kalangan sendiri.

Keramik - keramik seperti ini adalah istimewa, selain mengandung unsur advertising dan sejarah prilaku bisnis jaman kolonial, juga jumlahnya yang terbatas, beredar hanya untuk sekitaran pulau Jawa dan Sumatera. Hal sama yang berlaku untuk semua jenis memorabilia iklan produk lokal Indonesia di jaman Belanda. Berbeda dengan produk asing, jumlahnya lebih banyak karena untuk wilayah edar ke banyak negara.
Produk iklan " Bal 3 " pada teaset hampir semuanya berasal dari Jepang.
Biasanya benda dipesan lewat biro agen luar yang membuka cabang di banyak kota besar di pulau Jawa. Keramik - keramik Jepang produk '' Bal 3 '' sepertinya sudah ada desain motif dari awalnya ( suka di jual sebagai perangkat keramik eksport ke Asia dan Eropa ), tinggal di tambahkan logo produk saja oleh pabrik / perusahaan pembuatnya. Dan teaset Kutani sangat cocok, sesuai untuk kebutuhan ini karena desain motif tipe Kutani banyak yang mempunyai ruang kosong.

Sejauh yang kami ketahui ada 5 jenis teaset Jepang iklan Nitisemito :
1> Keramik putih dengan motif hitam renda -renda dan logo hitam putih.
2> Keramik oker lusterware motif warna bunga cherry dan logo hitam putih.
3> Keramik putih tranferware motif warna burung bangau dan logo warna.
4> Keramik putih tranrerware motif biru prada buketan pita bunga dan logo biru putih. Spesial design.
5> Keramik putih motif pemandangan air serta daratan dan logo warna.

No.1 yang paling banyak, tapi mulai sulit keluarnya. Sudah ada repronya, karena keramik kosongannya masih bisa di dapat, suka ditambah motif dan logo.
No. 2 masih lumayan jumlahnya, tidak sesulit yang no. 3 yang sangat jarang beredar dan bentuknya paling keren.
No. 4 dan 5 adalah yang super langka, mungkin jumlahnya hanya sebatas jari tangan dan kaki kita.
Anda punya yang no. 6 ? mungkin bertumpuk - tumpuk ada didalam gudang seseorang.

Bagi pengumpul memorabilia rokok, M Nitisemito adalah surga, sangat bervariatif jenisnya, dari teaset yang beberapa jenis, piring, jam dinding, nampan enamel beberapa ukuran, kotak rokok lapis perak, pembungkus korek api dan berbagai bungkus serta nota kertasnya ( mungkin ada yang lain lagi ? ). Yang mengherankan Nitisemito justru tidak ada asbaknya, salah satu benda yang paling dekat dengan rokok. Bukan asbak cerutu tentunya.

Riwayat hidup bapak Nitisemito bagaikan dongeng, bersusah payah dan penuh kegagalan selagi muda, berubah nasibnya setelah bertemu permaisuri yang adalah inspirasi kerajaan bisnisnya, ibu Nasilah. Berubah dari pekerja kasar serabutan menjadi priyayi dan saudagar besar yang memperkerjakan etnis Melayu, Cina, Jepang dan bule Eropa sebagai bawahannya. Menjadi orang pertama yang mempunyai perusahaan rokok kretek di pulau Jawa, di Indonesia, di DUNIA ( untuk rokok jenis kretek ) !

Beliau adalah seorang yang sangat kreatif dan imajinatif dilihat dari cara berbisnis dan mempromosikan rokoknya, juga seorang yang pemberani, spekulatif dan provokatif dalam tindak tanduknya. Dapat dibayangkan orang seperti apa yang bisa punya pikiran dan berani untuk memberi nama merk rokok pertamanya '' KODOK MANGAN ULO ''. Walaupun nama itu dianggap gagal, beliau membuktikan dirinya walaupun dari kelas pekerja bawah tapi mampu berjaya menguasai seluruh bisnis rokok seantero pulau Jawa. Benar - benar seperti kodok yang bisa memakan ular.

Runtuhnya kerajaan rokok ''Bal 3 '' di tahun 50an oleh persaingan bisnis dan hal internal keluarga setelah beliau sudah wafat tidak mengurangi kebesaran nama dan andilnya dalam meletakkan fondasi fundamental dalam bisnis rokok di Indonesia dikemudian hari. Tragis memang, perusahaan yang menjadi pelopor dan terbesar akhirnya hilang bisnisnya di jaman modern sekarang yang perusahaan rokok adalah bisnis jaya nan abadi. Tapi sekali lagi, nama Nitisemito, orang yang semasa hidupnya suka mensponsori kegiatan kesenian, adalah tetap yang terbesar dalam sejarah industri rokok di tanah air sampai kapanpun,,,
Viva untuk si KODOK PEMAKAN ULAR !
Zold-Malang