Home

June 15, 2018

ENAMEL SIGN PETODJO IJS








IKLAN ENAMEL ES BATU PETODJO
Porselen enamel diatas plat baja
1910 - 1930, buatan Belanda untuk produk Hindia Belanda / Indonesia
80 cm x 24,5 cm cembung
Ada karat, cuil dan gerepes, relatif masih baik

Perusahaan yang awalnya didirikan orang Belanda ini menjadi salah satu perusahaan tertua sejak akhir abad 19 yang masih bertahan hingga saat ini.
Didirikan sekitar tahun 1870 di Batavia, Petodjo Ijs adalah perusahaan pertama di jaman kolonial yang membuat es batu.
Hadirnya tehnologi pembuatan es pada abad 19 yang kemudian diperkenalkan di pulau Jawa membuat dampak besar pada polah tingkah laku penyajian makanan minuman hingga budaya usaha masyarakat kecil.
Pedagang es keliling di Batavia / Jawa 1910an dalam salah satu postcard keluaran G. C. T. van Dorp & Co dan kartu pelajaran abjad bahasa Belanda, menggambarkan toko penjual es dengan latar nama Petodjo Ijs. Tampak es batu masih digergaji dan ditimbang, pembeli memiliki semacam kotak untuk membawanya.

Respon kebutuhan es batu di daerah Hindia Belanda yang tropis adalah luar biasa,, seperti tanaman disiram air, maka dalam waktu singkat usaha batu es menjadi marak dan di-ikuti perusahaan-perusahaan lainya.
Petodjo Ijs sendiri berkembang sangat pesat, hampir disemua kota besar pulau Jawa didirikan pabrik es batu demi efektifitas penjualan (mengingat kondisi es batu yg mudah lumer dan waktu tempuh transportasi yg lama pada waktu itu). Kota seperti Bandung, Bogor, Jogja, Solo, Semarang, Surabaya dll memiliki pabrik Petodjo Ijs. Bahkan hingga ke Kalimantan, Sulawesi dan Sumatera juga terdapat pabrik es ini.

Foto suasana pekerja & mesin pabrik Petodjo Ijs di Medan pada tahun 1925.
Pabrik secara konstan beroperasi hampir 24 jam, mengeluarkan suara bising sepanjang hari. Untungnya mayoritas penduduk sekitar adalah pekerja perusahaan ini, menghindari protes kenyamanan lingkungan.
Image nyolong dr sebuah badan lelang 'Zwiggelaar Auction' di Belanda.

Puncak jaman keemasan perusahaan ini diperkirakan tahun 1920 - 1940an, memiliki pabrik dan aset dalam jumlah besar diseluruh wilayah kolonial. Bahkan ketika semakin majunya tehnologi pendingin untuk kebutuhan rumah tangga semakin menambah kebutuhan es batu. Pendingin ruangan dan kulkas periode paling awal membutuhkan benda ini supaya berfungsi.
Sebuah iklan Petodjo Ijs dalam buku majalah Moii Bandoeng No.6 Juni 1939.
Kulkas bentuk awal yang masih bernama Ijskast, membutuhkan 5 kg es batu perhari supaya dingin.

Perubahan era selanjutnya terutama dengan semakin majunya tehnologi pendingin pada kulkas mulai mengikis kejayaan pabrik es ini. Sekitar tahun 1970an akhir, kulkas sudah menghasilkan es batu sendiri untuk kebutuhan rumah tangga. Anak macan kecil yang dulu turut di supportnya kini sudah besar dan berbalik membunuhnya. Jadi secara langsung tidak langsung terciptanya kulkas berawal dari kebutuhan manusia akan es batu, walau dalam frame lebih luas kebutuhan suhu dingin untuk selera rasa dan penyimpanan.

Petodjo Ijs di jaman kemerdekaan berubah nama menjadi Saripetojo, diambil alih oleh pemerintah menjadi BUMN, jejaknya masih ada dan beberapa masih beroperasi hingga sekarang.
Perusahaan-perusahaan besar milik orang Belanda banyak yang di-nasionalisasi kisaran tahun 1950an, salah satu organisasi politik yang paling semangat menasionalisasi perusahaan milik Belanda adalah Partai Komunis Indonesia, yang saat itu terkenal sangat anti kolonialisme dari Barat.

1 buah enamel
Zold - Batavia

No comments:

Post a Comment