Gambar slide pada 2 lapis kaca untuk proyektor bioskop
Iklan produk 'Rokok Siluman' & 'Rokok Kretek Anak Mas'
1950an, Kota Gombong & Kebumen, Jawa Tengah
8,2 cm x 8,2 cm tebal 3 mm
Ada 2 buah yg retak / pecah pada salah satu sisi
Rokok klembak menyan atau dikalangan Peranakan Cina menyebutnya 'rokok siong' muncul pertama kali sekitar tahun 1925 di daerah Gombong, Jawa Tengah.
Rokok dengan bahan baku tembakau, akar tanaman klembak dan kemenyan yang dilinting dengan kertas papier, menjadi rokok untuk kalangan menengah kebawah.
Foto : Wikipedia
Rokok yang sangat popular pada waktu itu untuk para petani & buruh didaerah sekitar pesisir selatan Jawa Tengah. Selain untuk kegiatan hobi merokok, klembak menyan juga dipercaya berkhasiat pengobatan dan dipergunakan sebagai media untuk sesaji dalam ritual-ritual tradisi masyarakat lokal.
Perusahaan Tembako Nam Hien didirikan oleh Lie Ngiat Sie di kota Gombong pada tahun 1950an. Perusahaan Nam Hien mempunyai merk dagang (tjap) 'Siluman', 'Ballon', 'Ballon Sutera' dan 'Podo Seneng' dengan area pemasaran Kebumen, Temanggung, Purwokerto, Tegal, Bandung dan Jakarta hingga sampai kedaerah Sumatera seperti Padang & Medan.
Slide iklan ini dipergunakan pada tahun-tahun awal produksi rokok klembak Tjap Siluman, tertera tanggal 20 Oktober 1953 pada lis salah satu slide.
Slide pada era sebelum tahun 70an mempunyai perbedaan-perbedaan fisik, tehnik pembuatan dan penggunaan gaya / tata bahasa dibandingkan slide produksi era sesudahnya.
Walau tetap berukuran standart sekitar 8 cm x 8 cm, ketebalan lapisan kaca slide biasanya berbeda, era setelah 70an keatas cenderung lebih tebal.
Begitu juga penggunaan ejaan bahasa yang sudah berubah, EYD (Ejaan Yang Disempurnakan) umumnya hanya dipergunakan setelah awal tahun 1973. Sedangkan untuk slide dibawah tahun 1947, penggunaan Ejaan Van Ophuijsen masih berlaku.
Sebagian sumber dari Wikipedia
3 buah iklan slide bioskop :
Zold - Jakarta
No comments:
Post a Comment