Keramik lukis dibawah glasir
Akhir abad 19, Seto,Jepang
Diameter 21,5 cm tinggi 16,2 cm
Benda terpakai yang masih baik dan utuh
Pot Jepang dengan glasir hijau celadon dari daerah Seto mempunyai ciri lukisan yang spontan dan impresif. Gaya ini serupa seperti cara melukis keramik rakyat pada jaman Song dan Ming di Cina Selatan yang cenderung cocok dengan karakter sebagian bangsa Jepang.
Ketika bangsa Eropa memulai gerakan seni rupa Impressionist pada abad 19, bangsa Asia tampa sadar telah mengenal seni seperti ini ratusan tahun sebelumnya. Pelukis seperti Vincent van Gogh banyak terinspirasi dari seni Jepang, juga Paul Gauguin tertarik dengan Asia Afrika yang menurutnya lebih 'primitife' & spontan.
Cara melukis seperti ini memberi ruang pada kebebasan sehingga terlihat lebih hidup, impresif dan individual. Selalu memberi kesan tersendiri dan variasi tak terduga antara satu dengan yang lain.
Pada abad 19 pot celadon dari Seto umumnya mempunyai warna hijau yang khas dengan kualitas glasir lebih baik dari pada umumnya celadon Longquan Cina.
Beberapa cara dekorasi berbeda tampil pada celadon Seto, umumnya berciri lukisan impresif yang pada bagian tertentu (sedikit atau banyak) mempunyai motif menonjol karena penambahan pasta tebal.
Pot ini selain berhiaskan lukisan tanaman & bunga juga terdapat puisi aksara Kanji, lebih sedikit dijumpai pada umumnya benda sejenis.
Banyak mengisi perabotan rumah Peranakan Cina di Asia Tenggara, sehingga sering terlihat pada foto-foto tua menghiasi interior ruang tamu atau studio foto Peranakan
1 buah pot :
Zold - Sulsel
No comments:
Post a Comment