KOMIK 'FADJAR' WID NS

1 BUAH KOMIK BERWARNA 'FADJAR'
Karya Widodo Noor Slamet (Wid NS)
Terbitan Jajasan Kanisius - Jogjakarta
Cetakan pertama 1969
21 cm x 15 cm
64 halaman - Tamat
Kondisi cover ada noda, cuil, sobek dan tambal sedikit-sedikit.
Bagian cover belakang juga ada yang terkelupas permukaan kertasnya.
Isi masih utuh dan baik.

Komik roman dengan cetakan offset berwarna karya awal Wid NS yang agak jarang dijumpai.
Menceritakan dilema & pergolakan hati seorang gadis muda ketika berinteraksi dengan 3 tokoh utama pria.

Walau diterbitkan oleh percetakan Katolik Kanisius komik ini bukan komik religi, lebih ke genre roman remaja. Komik religi mungkin lebih tepat untuk komik Wid NS terbitan pada tahun yang sama berjudul 'Djalan Penuh Duri', mengenai kisah sejarah hukuman mati para penganut Kristen di-era Kekaisaran Romawi Maximian.

Biaya produksinya yang tinggi dengan menggunakan mesin offset 4 warna buatan Swiss, sampul glossy kualitas tinggi dan isi kertas hvs tebal membuatnya jadi tidak ekonomis.
Kalah persaingan dengan penerbit lain hingga komik cetakan seperti ini tidak banyak dan tidak berlangsung lama.

1 komik :
Zold - Cikarang

VIETNAMESE ANNAMESE BLUE & WHITE CHARGER

1 BUAH PIRING BESAR ANNAMESE
Keramik 'stoneware' lukis biru dibawah glasir
Akhir abad 15 - awal abad 16, Vietnam
Diameter 33,5 cm tinggi 7 cm
Masih utuh dan baik, glasir masih kilap, hanya ada 1 lubang cacat pembakaran

Piring besar lukis biru-putih dengan motif utama 1 kuntum bunga lotus dengan dikelilingi dedaunan.

Keramik Annamese kebanyakan beredar di Asia Tenggara sebelum masuknya eksport keramik Ming Swatow dari Cina.
Secara globar / garis besar bisa dikatakan Annamese beredar pada abad 15 hingga 16, sedangkan Swatow menggantikannya pada abad 16 hingga 17.

Tidak mengherankan jika ada beberapa keramik Swatow meniru motif / design Annamese Vietnam yang sudah lebih dahulu disukai oleh pangsa pasar Asia Tenggara.
Contoh keramik Ming Swatow yang meniru keramik Annamese, milik National University of Singapore :

Foto dr buku Zhangzhou (Swatow) Ceramics hal. 77.

Reff - Zhangzhou (Swatow) Ceramics, Sixteenth To Seventeenth Centuries Found in Indonesia. Sumarah Adhyatman. Terbitan The Ceramic Society of Indonesia - Jakarta, 1999.
- Vietnamese Ceramics. Southeast Asian Ceramic Society. Oxford University Press, 1982.

1 buah piring :
Zold - Jakarta

JAPANESE SETO CELADON FLOWER POT # 4

1 BUAH POT CELADON JEPANG # 4
Keramik lukis dibawah glasir
Akhir abad 19, Seto,Jepang
Diameter 21,5 cm tinggi 16,2 cm
Benda terpakai yang masih baik dan utuh

Pot Jepang dengan glasir hijau celadon dari daerah Seto mempunyai ciri lukisan yang spontan dan impresif. Gaya ini serupa seperti cara melukis keramik rakyat pada jaman Song dan Ming di Cina Selatan yang cenderung cocok dengan karakter sebagian bangsa Jepang.

Ketika bangsa Eropa memulai gerakan seni rupa Impressionist pada abad 19, bangsa Asia tampa sadar telah mengenal seni seperti ini ratusan tahun sebelumnya. Pelukis seperti Vincent van Gogh banyak terinspirasi dari seni Jepang, juga Paul Gauguin tertarik dengan Asia Afrika yang menurutnya lebih 'primitife' & spontan.

Cara melukis seperti ini memberi ruang pada kebebasan sehingga terlihat lebih hidup, impresif dan individual. Selalu memberi kesan tersendiri dan variasi tak terduga antara satu dengan yang lain.

Pada abad 19 pot celadon dari Seto umumnya mempunyai warna hijau yang khas dengan kualitas glasir lebih baik dari pada umumnya celadon Longquan Cina.
Beberapa cara dekorasi berbeda tampil pada celadon Seto, umumnya berciri lukisan impresif yang pada bagian tertentu (sedikit atau banyak) mempunyai motif menonjol karena penambahan pasta tebal.

Pot ini selain berhiaskan lukisan tanaman & bunga juga terdapat puisi aksara Kanji, lebih sedikit dijumpai pada umumnya benda sejenis.
Banyak mengisi perabotan rumah Peranakan Cina di Asia Tenggara, sehingga sering terlihat pada foto-foto tua menghiasi interior ruang tamu atau studio foto Peranakan

1 buah pot :
Zold - Sulsel

JAPANESE SETO CELADON FLOWER POT # 3

1 BUAH POT CELADON JEPANG # 3
Keramik lukis dibawah glasir
Akhir abad 19 atau awal abad 20, Seto, Jepang
Diameter 24,5 cm tinggi 20,5 cm
Benda terpakai yang masih baik dan utuh

1 buah pot :
Zold - Sulsel