Home

May 21, 2015

YOGYA SILVER LOTUS BOWL










MANGKOK LOTUS PERAK JOGJA
Perak kadar 800
1930 - 1940an, Kota Gede, Yogyakarta, Indonesia
Marking 'DH 800'
Diameter 17,1cm, tinggi 3,5cm
Berat 162 gram
Benda terpakai yang masih baik

Babak baru kerajinan perak Kota Gede, Jogja di mulai sekitar tahun 1930an berkat inisiatif seorang wanita Belanda bernama Mary Agnes van Gesseler Verschuir Pownall, istri gubernur Belanda untuk Yogyakarta pada masa itu.
Babak baru ini menggantikan era sebelumnya yg telah mengalami masa paceklik karena berkurangnya konsumen dari kalangan bangsawan ningrat yg sedang 'jatuh' pada masa itu.

Ide Mary Agnes van G.V.P untuk menghidupkan kembali kerajinan perak di kota ini banyak di dasarkan pada pengetahuannya tentang keberhasilan negara Kamboja dalam bisnis peraknya. Pengetahuan ini sedikit banyak mempengaruhi motif perak Kota Gede di kemudian hari.

Benda yg di buat banyak berdasarkan pada desain peralatan bangsa Eropa, motifnya di pengaruhi oleh budaya Jawa, Eropa dan Asia ( terutama Budhisme Kamboja ). Pangsa pasarnya adalah orang Eropa dan Amerika, maka tidaklah mengherankan kalau kerajinan perak Kota Gede tempo dulu ini lebih banyak berada di Belanda dan Amerika, reputasinya jg jauh lebih dihargai di luar negri ketimbang oleh kita sendiri.
Karena desain bentuknya kadang sangat Eropa, sering kerajinan perak bangsa kita ini dianggap benda buatan Eropa.

Markingnya sangat sederhana, tidak mengikuti pakem standar marking perak Eropa umumnya, hanya kadar perak ( 800 atau 925 ) dan nama pembuat saja (banyak yg hanya initial). Nama pembuat bervariasi dari nama latin Indonesia, bahasa Inggris sampai aksara Jawa.

1 buah perak Jawa Kota Gede ini :
Zold - Tangerang