Home

August 31, 2021

JUNGHANS PORCELAIN ENAMEL SIGN











IKLAN ENAMEL JAM JUNGHANS
Porselen enamel diatas baja cembung
Buatan Boos & Hahn, Ortenberg - Baden, Jerman untuk pangsa pasar daerah kolonial Belanda, 1930an
24,5 cm x 35 cm
Ada grompal enamel lepas pada beberapa bagian sudut & pinggir
Kondisi cukupan, kilap enamel masih baik

Junghans pabrikan jam buatan Jerman yg sangat terkenal, dibentuk oleh Erhard Junghans dengan saudara iparnya Jakob Zeller Tobler pada 15 April 1861 di Schramberg dengan nama 'Junghans & Tobler' (Wikipedia).

Iklan enamel buatan Jerman dengan bahasa Belanda ini beredar khusus untuk daerah pemasaran kolonial Belanda, yg pada masanya Junghans dikenal jg dengan nama jam cap Bintang, identik dengan logo bintang merahnya.
Design iklan sejenis kemungkinan hanya mempunyai 2 ukuran, ukuran kecil spt diatas dan yg besar dng ukuran sekitar 50 x 80 cm.

Dengan design sederhana dan warna kuning menor, iklan ini adalah salah satu yg diminati untuk koleksi, baik oleh kolektor enamel maupun para kolektor jam antik.
Bentuk serupa dengan versi bahasa Jerman yg berukuran besar dapat dijumpai pada Museum Jam di Jerman Deutsches Uhrenmuseum Furtwangen

Enamel jam Junghans koleksi Deutsches Uhrenmuseum Furtwagen

1 buah enamel :
Zold - Jkt

August 21, 2021

ROKO PRIJAJI PORCELAIN ENAMEL SIGN

 










IKLAN ENAMEL ROKO PRIJAJI
Porselain enamel diatas besi baja
1930an, buatan Eropa / Belanda untuk perusahaan di Jogjakarta / Jawa.
80 cm x 120 cm
Kondisi ada lepas enamel pada beberapa titik, lapisan enamel pada pinggir sudah lepas semua, terjadi karena lipatan yg sudah diluruskan.
Secara keseluruhan kondisi masih cukup baik.

Prijaji adalah salah satu iklan enamel produk asli Indonesia pada era kolonial yg mempunyai objek gambar paling menarik & indah, tetapi sekaligus enamel yg paling mudah banyak dijumpai, istilahnya 'enamel sejuta umat', hampir semua kolektor enamel di Indonesia memiliki enamel satu ini.

Tipe enamel ini hanya satu jenis gambar saja dengan 2 ukuran berbeda, yg besar dng ukuran seperti enamel diatas dan yg lebih kecil dengan ukuran sekitar separuh ukuran yg besar.
Mayoritas pinggir lipatan enamel Prijaji dijumpai dengan kondisi sudah diluruskan. Hal ini terjadi karena enamel ini dijumpai pada satu rumah  dalam jumlah sangat banyak telah dialih fungsikan sebagai lapisan dinding pembatas. Jejeran enamel yg telah diluruskan dijejer rapat memenuhi dinding ruangan dan telah tertutup lapisan cat tembok.
Maka ketika enamel ini dilepas dan dibersihkan lapisan cat tembok yg menutupinya, pinggir lipatan dijumpai dalam kondisi sudah lurus tampa lapisan enamel (enamel lepas terjadi ketika dahulu lipatan diketok untuk diluruskan).

Penyiasatan sering terjadi untuk lipatan enamel yg sudah diluruskan ini, yang paling umum dengan cara dilipat kembali tekukan pada pinggir dan direstorasi dengan mengecat ulang pada pinggirnya untuk kamuflase.
Cara ke-2 yg paling mudah dan praktis dengan memberikan frame menutupi pinggir yg terkelupas enamelnya. Frame pada enamel umumnya menunjukkan adanya kerusakan pada pinggir enamel, hampir tidak ada enamel dalam kondisi 'sehat' diberikan frame. Mungkin hanya di Indonesia yg pemilik enamelnya suka memberikan frame sekalipun enamelnya dalam kondisi utuh.
Iklan enamel adalah benda 'outdoor' yg berbeda kaedah estetika dan durability-nya dengan lukisan, kertas atau foto yg perlu diframe. Iklan enamel semasa menjalankan fungsinya sebagai media promosi pada akhir abad 19 di Eropa kadang diberikan frame ketika dipasang diatas ketinggian gedung, tetapi frame yg terbuat dari besi baja itu biasanya untuk kebutuhan konstruksi karena enamel berukuran sangat besar.

Rokok merk Prijaji adalah produk dari daerah Jogjakarta, sudah beredar sejak tahun 1930an, pendaftaran patent 'merk' yg menerangkan design gambar, tipografi dan komposisi warna sudah didaftarkan sejak Oktober 1929. Pendaftar produk ini adalah seorang pengusaha berkebangsaan Eropa bernama J.A Dezentje Hamming yg berdomisili di Jogjakarta.
Rokok dan iklan kertasnya yg lebih awal mungkin sudah beredar sebelum 1929an, ditemukan pd iklan kertas dengan tipografi sedikit berbeda.

Tetapi mungkin usia peredaran rokok merk ini tidak berlangsung lama, jejak Roko Prijaji terhenti entah dengan alasan kenapa, perselisihan ? bangkrut ? pemilik / inisiator wafat ? tidak bisa dipastikan. Walaupun nampaknya proyeksi perusahaan ini sudah jauh kedepan dengan investasi berupa media promosi iklan enamel dalam jumlah besar yg tidak terpasang / beredar, hanya tertumpuk tersimpan disuatu tempat.

Pendaftaran patent Prijaji (foto : Benu Roemah Oemboel) dan iklan kertasnya.

Karena jumlah enamel ini yg cukup banyak membuat value harganya tidak sebanding dengan nilai keindahan yg tampil pada objek gambar dan designnya yg sangat menarik dan iconik, faktor 'rare' kelangkaan nampaknya berperan besar dalam hal ini.
Walaupun kini secara perlahan value iklan ini mulai merangkak naik tetapi masih tidak sebanding dengan kualitas aslinya. Tetapi hal yg berbeda terjadi, enamel Prijaji termasuk salah satu enamel favorit yg dihargai secara optimal oleh beberapa balai lelang diluar negeri.

1 buah enamel
Zold - Jakarta