Home

October 25, 2014

SPITFIRE DE KONINKLIJKE NED. INDISCHE MOTOR CLUB







EMBLEM SPITFIRE KNIMC
Enamel dan chrom diatas logam tembaga.
1935 - 1945, Batavia, Indonesia.
Marking  '' Cordesius & zn " N.I.F.
Emblem No. seri 3666.
13,4 cm x 13 cm.
Benda terpakai, ada beberapa bagian yang aus dan cuil enamelnya.

Spitfire, pesawat tempur legendaris milik Inggris, yang juga dipakai oleh para Sekutu-nya. Pangkalannya di Asia salah satunya di Indonesia.

Semua kendaraan bermotor mungkin tampa pengecualian bisa masuk ke dalam '' de Koninklijke Ned Indische Motor Club ", bisa mobil, motor, traktor, bahkan pesawat tempur baling-baling ini juga rupanya.

Dibuat oleh Cordesius & Zonen, sebuah perusahaan logam Belanda yang terletak di jalan Goenoeng Sahari, Batavia. Mereka banyak membuat emblem dan pin logam untuk militer atau koperasi Belanda.
Emblem yang lumayan langka, hanya untuk pangsa Indonesia.

Zold-The Haque, Netherlands

October 22, 2014

JAPANESE DECORATIVE PLATE II






2 PIRING HIAS KRAWANGAN JEPANG
Keramik polychrome transfer print diatas glasir.
1930 - 1950, Jepang.
Diameter sekitar 18,5 cm.
Keramik kondisi utuh, hanya lapisan gilding warna emas sudah aus dan gambar ada yang lecet / aus.

Ke- 2 piring ini :
Zold - Palembang

October 21, 2014


Keajaiban dunia, yang hanya terjadi sekali dalam beberapa generasi,,,

October 18, 2014

CHURCH CANDELABRA II











WADAH LILIN CABANG 7
Cetak logam kuningan
1910 - 1940, Belanda atau Eropa.
70,5 cm x 19 cm, tinggi 59 cm.
Kondisi baik dan utuh, dulunya logam benda ini berlapis gilding warna emas, sudah hilang semua, yang tersisa hanya dibagian dalam bawah kakinya saja.

Tempat lilin yang biasanya disebut tempat lilin gereja.
Yang satu ini nampaknya selain bisa untuk lilin biasa, menarik juga jika ditambahkan wadah kaca / kristal untuk menampung minyak, bisa menjadi lampu lilin minyak apung. Lebih elegan tentunya.

Ditawarkan tampa gelas kacanya :
Zold-Surabaya

October 15, 2014

F. SARRE












BUKU TENTANG SENI ISLAM
Meisterwerke Muhammedanischer Kunst in Munchen, 1910.
Friedrich Sarre dan Fredrik Robert Martin.
Terbitan F. Bruckmann, 1912, Munich, Jerman.
Volume I (dari 3 volume ), 49,5 cm x 39 cm, tebal 6 cm.
Original binding cloth.
Berisi text dan 88 plat gambar berikut keterangan dalam bahasa Jerman.
( 85 foto gambar hitam putih dan 3 foto warna gambar yang dilekatkan )
Kondisi terpakai, semua halaman komplit dan baik, hanya tulang bagian cover sudah ada yang pecah.

Buku yang lumayan besar dan langka, jumlahnya hanya diterbitkan 430 set untuk seluruh dunia, 400 set dipasarkan dengan nomor seri angka latin 1 - 400 ( buku ini No. *** ), sedangkan 30 set lainnya yang bernomor angka Romawi I - XXX tidak diperjual-belikan.

Buku ini dibuat berdasarkan pameran terbesar kesenian Islam di Munich pada tahun 1910, buku volume 1 bertemakan naskah atau manuskrip, volume 2 bertema benda keramik, kaca dan logam, volume 3 berisi benda gading, kayu dan peralatan senjata.
Beberapa tahun belakangan diakui, buku ini tidak tersisa sebanyak yang diduga, karena telah melalui 2 perang dunia yang memporak-porandakan Eropa, maka sangat sulit untuk menemukan buku ini dalam volume komplit ketiga-tiganya.

Gambar-gambar pada buku ini dicetak dengan kualitas baik ( kemungkinan sejenis cetak tipe collotype ) diatas kertas karton tebal berkualitas ( berat bukunya hampir 9 kg ). Kualitas hasil cetakan Jerman sekitar abad 19 dan awal abad 20 diakui sebagai yang terbaik, diatas kebanyakan cetakan Eropa lainnya atau Amerika.

Benda dan manuskrip yang ditampilkan pada buku ini sangat luarbiasa, menunjukan betapa tingginya kebudayaan Islam sejak jaman dulu. Intelektualitas, kesenian dan agama menyatu didalamnya.
Buat anda yang ingin mempelajari dan mendalami seni Islam yang referensinya lumayan sulit didapat diantara banjir kesenian barat, buku ini lumayan tepat. Masalah bahasa bisa diterjemahkan oleh mbah Google, walau tidak terlalu tepat selebihnya bisa menggunakan nalar.
Zold - Vienna, Austria

October 6, 2014

JAPANESE SETO OCTAGONAL FLOWER PLANTER












POT JEPANG BIRU PUTIH SEGI 8
Keramik lukis biru dibawah glasir.
1920 - 1940, Seto, Jepang.
18,5 cm x 19 cm, tinggi 14,2 cm.
Benda terpakai yang masih baik dan utuh, ada 2 garis cacat / flaw pembakaran.

Pot segi delapan yang mempunyai 4 kaki gelembung paha katak, motif dan tema lukisannya khas daerah Seto di abad 19. Keramik Seto termasuk yang sering didapatkan di Asia Tenggara, baik yang seladon atau biru putih. Tungku pembakaran daerah ini juga termasuk yang tertua dari 6 pusat tungku pembakaran yang ada di Jepang.
Kualitas bakarannya dikenal sangat baik, motifnya ekspresif dan spontan tampa mal-malan, kadang sangat detail, halus dan realis.
Zold - Batam

October 5, 2014

JAPANESE AWAJI FLAMBE GLAZE POTTERY II











POT MAJOLICA AWAJI JEPANG
Keramik motif timbul dengan glasir warna coklat, hijau dan krem.
Marking 'MADE IN JAPAN'.
1922 - 1939, Awaji, Jepang.
Diameter 17 cm, tinggi 13,5 cm.
Benda terpakai yang masih baik, hanya bagian bawah ada cuil dan cacat pembakaran.

Keramik Awaji sering dianggap sama dengan majorika Eropa, padahal sangat berbeda proses pembuatan dan kualitas keramiknya.
Kebanyakan Awaji dibuat dengan pembentukan manual / free hand atau ''hand thrown'' diatas meja putar untuk badan utamanya, jika diraba akan terasa ada gelombang dari alur perputaran ketika dibuat. Motif timbulnya kalau rumit baru menggunakan 'molding' / cetak.
Sedangkan majorika Eropa / Amerika kebanyakan cenderung menggunakan tehnik "molding' / cetak, baik badan maupun motif timbulnya. Perbandingan proses pembuatan antara keduanya seperti batik tulis dan batik cap. Kualitas pembakaran dan glasir Awaji juga diakui 'diam - diam' jauh lebih baik.

Kemiripan fisik antara keduanya tak dapat dihindarkan, karena Awaji banyak dibuat untuk kebutuhan eksport dengan desain bentuk dari Eropa, untuk selera dunia.

Awaji yang paling diminati dan ber'karakter' adalah buatan akhir abad 19 dan awal abad 20, yang berbentuk Art Nouveau dan Art Deco, termasuk era tahun 20an hingga sebelum daerah Awaji seluruhnya berhenti produksi menyambut Jepang terlibat dalam perang dunia ke II pada tahun 1939.
Pada masa itu bentuk dan warna - warna glasirnya sangat berani, ekspresif dan eksprimental, tidak mengikuti pola umum yang menjaga relasi antara bentuk dan warna. Peletakan warna tidak lagi harus mengikuti pola bentuk, hasilnya : sebuah benda keramik yang wujudnya susah didefinisikan, memusingkan, warna dan motif berbicara sendiri - sendiri, tapi dibalik itu keduanya menghasilkan esensi baru, keramik yang wujudnya tidak pernah membosankan. Sebuah manifestasi karya seni.

Zold - Batam